Gempa bumi dan tsunami yang meluluh-lantakkan Jepang pada 11 Maret 2011 , yang dikabarkan oleh sejumlah media internasional merupakan dampak dari supermoon ternyata tidak ada hubungan sama sekali. Informasi mengenai supermoon – sebuah fenomena mendekatnya bulan ke bumi – berdasarkan informasi dari sebuah ramalan mistik yang kebetulan terjadi.
John Bellini, geofisikawan Survei Geologis Amerika Serikat seperti dirilis Life’s Little Mysteries dan Space.com, menyatakan bahwa fenomena supermoon akan terjadi pada 19 Maret 2011, ketika bulan berada pada orbit terdekatnya. Istilah lainnya disebut lunar perigee.
Sebelumnya, space.com juga pernah melaporkan mengenai akan datangnya fenomena supermoon, namun seismolog menemukan tak ada bukti bahwa supermoon memiliki hubungan akan meningkatnya aktivitas gempa.
Menurut Bellini, bukti kongkrit bahwa gempa bumi tidak disebabkan oleh supermoon adalah apa yang terjadi sekarang. Gempa dan stunami yang muncul di Jepang, terjadi seminggu sebelum kedatangan supermoon, dimana bulan akan terlihat penuh atau purnama.
Korelasi yang ada walaupun sangat kecil antara bulan purnama dan aktifitas gempa, karena adanya tenaga tidal yang lebih besar dari biasanya yang disebabkan oleh penjajaran matahari dan bulan yang menyebakan tekanan tambahan pada lempeng tektonik.
Walaupun gempa yang terjadi sekarang ini pada posisi matahari dan bulan miring – saat ketika daya tidal lemah. Meletakkan fakta bahwa bulan tidaklah memicu gempa bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar